Satellite Derived Bathymetry (SDB)

Home » Blog » Satellite Derived Bathymetry (SDB)

Ilustrasi Satellite (unsplash.com/)

Dalam tulisan kali ini kita akan mencoba untuk memahami Satellite Derived Bathymetry (SDB). Jadi untuk mengetahui mengenai SDB ini, kita sebelumnya akan mengupas terlebih dahulu mengenai pengertian batimetri.

[Baca juga : Tutorial Download Data Batimetri (Part 1)]

[Baca juga : Tutorial Download Data Batimetri (Part 2)]

A. Sekilas tentang Batimetri

Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut untuk memberikan informasi tentang dasar laut yang bermanfaat untuk berbagai kepentingan.

Evolusi Teknik Pengambilan Data Batimetri

1. Shipborne

Pengukuran dengan batu duga (Leadline Survey), Single Beam Echosounder (SBES), dan Multi Beam Echosounder (MBES).

2. Airborne

Light Detection and Ranging (LiDAR) yaitu pengukuran kedalaman dengan memanfaat laser melalui wahana pesawat udara.

3. Space Borne

SDB dan Satellite Lidar Altimetri adalah salah satu teknik penginderaan jauh dengan ekstraksi dari kedalaman laut melalui citra dari satelit dilakukan melalui interpretasi dan analisa yang dihasilkan dari analisa optical imagery yang diperoleh dari beberapa satelit.

B. Satellite Derived Bathymetry (SDB)

Salah satu teknik dalam pengindraan jauh untuk ekstraksi kedalaman laut menggunakan optikal citra satelit. Citra satelit yang digunakan bisa berasal dari public domain (contohnya Landsat, Sentinel, MODIS, ASTER, Meteosat) dan privat domain (contohnya Quick Bird, GeoEye, Digital Globe, Spot Image, BlackBridge, World Wide)

Mengapa Teknologi Satellite Derived Bathymetry (SDB)

  1. Tuntutan pertumbuhan data batimetri yang terus meningkat untuk berbagai aplikasi kelautan
  2. Akusisi batimetri yang cepat dengan area yang luas
  3. Tidak membutuhkan biaya besar
  4. Tidak perlu melakukan survey lapangan
  5. Daya tarik visual
  6. Teknik alternatif pengumpulan data secara cepat dengan memanfaatkan citra satelit

C. Berbagai Pengaplikasian SDB

1. SDB untuk pemetaan garis pantai

Satellite Derived Bathymetry (SDB) bisa digunakan untuk pemetaan garis pantai dan monitoring garis pantai. Pemetaan garis pantai memberikan update area geografis dan geomorfologi pantai.

2. SDB untuk penentuan batas

Untuk implementasi metode pendekatan tambahan dalam upaya konstruksi jaringan horizontal dan titik delimitasi, citra dari hasil SDB dapat menjadi salah satu referensi dalam penentuan garis vertical dan horizontal dalam sebagai acuan penarikan garis delimitasi seperti baseline dalam penyelesaian batas dari 2 negara yang bersebelahan.

3. SDB untuk pemodelan batas maritim

SDB untuk pemodelan batas maritim menggunakan citra satelit, interpretasi citra, batimetri terrain modelling (slope), diekstraksi dengan data kedalaman laut.

4. Pemodelan SDB untuk area konservasi

Konservasi area

5. SDB modelling untuk verifikasi dan pembaharuan area terpencil

Untuk melihat pembaharuan dari bentukan sedimentasi dan pembentukan daratan-daratan baru diwilayah lingkungan maritim.

6. SDB untuk proteksi lingkugan dan managemen pesisir

Untuk perlindungan lingkungan hidup maupun dalam penataan pantai dan pesisir

7. SDB Aplikasi untuk perencanaan management perikanan

Untuk inventarisasi daerah perikanan khususnya pemetaan habitatnya, sebaran sedimen, sebaran klorofil dll

8. SDB Aplikasi untuk Monitoring daerah rawan bencana alam

Untuk monitoring potensi daerah bencana alam

9. SDB untuk identifikasi kedangkalan-kedangkalan laut

Identifikasi kapal MV EDELWEISS (2019) > perubahan data kedalaman di peta 509 yang merupakan hasil survey tahun 1984 (amindo jaya). Kandasnya kapal MV AMBER > kapal kandas akibat tumbuhnya karang laut dan lokasi

D. Level Kualitas data SDB

  • Good Coverage : tidak lebih baik dari multibeam echosounder tapi lebih baik dari singlebeam dan leadline survey.
  • Better object than leadline : identifikasi objek tidak lebih baik dari single beam dengan SSS dan multibeam
  • Good positioning accuracy : akurasi posisi sama dengan multibeam dan singlebeam
  • Lesser depth accuracy : akurasi kedalaman tidak lebih baik dari MBES, SBES, Leadline survey

Perbandingan Multibeam Echosounder (MBES) dan Satellite Derived Bathymetri (SDB)

satellite derived bathymetry

Hasil MBES hasil A1 (sangat bagus), sedangkan pada SDB dia lebih baik pada kedangkalan yang rendah artinya semakin dalam kedangkalan maka hasil SDB erornya semakin banyak. SDB masuk zoc kategori C.

satellite derived bathymetry

KESIMPULAN

  1. Teknologi dan ilmu pengetahuan tentang Pengindaraan Jauh (PJ) telah mengalami perkembangan yang cukup berarti hingga saat ini, pemanfaatan PJ untuk kepentingan pemodelan kedalaman perairan dan batas air darat dengan Teknik SDB sudah dapat dimanfaatkan kedalam berbagai penerapan dibidang kemaritiman.
  1. Teknologi pengolahan data untuk memodelkan bathymetry dan batas darat air dengan bantuan perangkat lunak telah menghasilkan informasi dengan akurasi yang baik untuk berbagai penerapan khususnya diwilayah perairan dangkal, banyak kelebihan yang dimiliki seperti terjangkaunya wilayah terpencil, akurasi horizontal dan spasial yang baik dan pengindraan yang luas dan menerus, serta biaya yang relative rendah maka penggunaan SDB sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
  1. Pemodelan dengan Teknik SDB memerlukan algoritma canggih yang tidak hanya membutuhkan pemehaman model fisik namun juga prosedur pengoalahan data yang sangat hati-hati, tanpa adanya data lapangan/ground truth akurasi dari model SDB tidak mungkin dapat kita validasi.
  1. Teknik SDB yang dikalibrasi dengan data lapangan bekerja dengan baik untuk menghasilkan data bathymetry hingga kedalaman belasan meter meskipun demikian untuk penghasilkan peta laut yang bernavigasi model navigasi yang dihasilkan dengan data SDB masih belum memenuhi ketentuan IHO (International Hidrography Organisation), hal ini utamanya disebabkan oleh jangkauan kedalaman dan akurasi vertical yang belum memenuhi standar IHO baik untuk s44 untuk survey kedalaman maupun terhadap s4 untuk category zone of confident.
  1. Penggunaan teknologi SDB yang sangat efektif untuk mengidentifikasi kedangkalan atau bahaya navigasi di area yang tidak disurvey dengan metode yang IHO digambarkan khusus pada peta laut dengan keterangan tambahan sebagai peringatan kepada navigator bahwa kedalaman yang tergambar merupakan hasil pemodelan citra, para pengguna peta laut disarankan untuk lebih waspada jika melewati daerah tersebut untuk keselamatan pelayaran.

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.