Weekly Voluntary Carbon Market (VCM) Brief — With Sources & Access Dates

Home » Archives for MYW (Admin)

Date: October 03, 2025

📈 Market Signals

Prices remain under pressure, but integrity‑linked credits (newer vintages, CCP‑aligned projects) are holding up better than older avoidance credits. Transaction volumes contracted ~25% in 2024, while retirements stayed elevated (~182 million tCO₂e), indicating demand is concentrated on higher‑quality supply. Issuances and oversupply of legacy credits continue to influence pricing dynamics.

⚖️ Policy & Regulation

ICVCM’s Core Carbon Principles (CCPs) and other standard‑setting moves are tightening the definition of ‘high integrity’ credits — this will likely phase out weaker methodologies and reallocate value to credible credits. VCMI’s Scope‑3 Action Code is also reshaping how companies can responsibly use credits for value‑chain emissions. These policy shifts raise short‑term transition risks but improve long‑term market credibility.

🌳 Projects & Supply

Verra’s updated ARR methodology (VM0047 v1.1) and other methodological improvements are changing project design and MRV expectations for nature‑based projects. Pilots in agriculture (e.g., NABARD’s Karnataka program) show promise for farmer engagement but highlight implementation & payment delays that can undermine social trust. Technological MRV (satellite, AI) is becoming central to verify additionality and permanence at scale.

🏢 Corporate Demand

Corporate buyers are increasingly selective: many now prefer CCP‑aligned credits and clear disclosure under frameworks like VCMI’s Scope‑3 Code. Demand is shifting from ‘cheap neutrality’ toward strategic, science‑aligned purchasing and forward offtakes — buyers are using credits to complement, not replace, rapid decarbonization.

🔮 Thought Leadership

Analysts argue the VCM will undergo a ‘cleansing’ period: low‑quality supply will fall away, volumes may drop in the short term, but the market should recover as higher integrity restores buyer trust. Offtake financing is expanding, helping nascent removals and high‑quality nature projects scale by guaranteeing future revenue.

📰 Media & Public Narrative

Media coverage remains skeptical, often highlighting risks of greenwashing and over‑crediting. Positive coverage focuses on projects with demonstrable co‑benefits (biodiversity, community livelihoods) or genuine removal technologies. The narrative matters — reputational risk is a strong demand signal.

👀 What to Watch Next Week

Key signals to monitor: additional ICVCM/CCP approvals (especially for engineered removals), new MRV tools or registry upgrades, corporate Q3/Q4 disclosures on offset strategy, and any large offtake announcements that indicate buyer appetite for high‑integrity removals.

Sources (with date accessed)

Market Signals

– Ecosystem Marketplace — SOVCM 2025 overview & analysis: https://www.ecosystemmarketplace.com/articles/sovcm-2025-finds-the-voluntary-carbon-market-in-transition-demand-holding-steady-as-turnover-stabilizes/ (Accessed: 03 October 2025)

– Core Markets — Global Environmental Markets Report (May 2025): https://coremarkets.co/insights/global-environmental-markets-report-may-2025 (Accessed: 03 October 2025)

– Ecosystem Marketplace — SOVCM 2025 PDF: https://3298623.fs1.hubspotusercontent-na1.net/hubfs/3298623/SOVCM%202025/Ecosystem%20Marketplace%20State%20of%20the%20Voluntary%20Carbon%20Market%202025.pdf (Accessed: 03 October 2025)

Policy & Regulation

– ICVCM — Core Carbon Principles (CCP): https://icvcm.org/core-carbon-principles/ (Accessed: 03 October 2025)

– VCMI — Scope 3 Action Code of Practice: https://vcmintegrity.org/scope-3-action/ (Accessed: 03 October 2025)

– Reuters — carbon credit standards approval and ICVCM coverage: https://www.reuters.com/sustainability/climate-energy/carbon-credit-standards-approval-extended-98-market-2024-05-02/ (Accessed: 03 October 2025)

Projects & Supply

– Verra — VM0047 ARR methodology (v1.1) / minor revision: https://verra.org/verra-publishes-minor-revision-of-arr-methodology-vm0047/ (Accessed: 03 October 2025)

– ClimateFocus — First Half 2025 VCM Review and Outlook: https://climatefocus.com/wp-content/uploads/2025/07/First-Half-2025-VCM-Review-and-Outlook.pdf (Accessed: 03 October 2025)

– Times of India / NABARD pilot — Karnataka mango farmers carbon pilot: https://timesofindia.indiatimes.com/city/bengaluru/with-a-pilot-nabard-taps-into-carbon-credit-market-in-karnataka/articleshow/122955955.cms (Accessed: 03 October 2025)

Corporate Demand

– VCMI — Scope 3 Action Code of Practice (demand implications): https://vcmintegrity.org/scope-3-action/ (Accessed: 03 October 2025)

– Carbon Pulse — market reporting and buyer trends: https://carbon-pulse.com/ (Accessed: 03 October 2025)

Thought Leadership

– Ecosystem Marketplace — SOVCM 2025 analysis: https://www.ecosystemmarketplace.com/articles/sovcm-2025-finds-the-voluntary-carbon-market-in-transition-demand-holding-steady-as-turnover-stabilizes/ (Accessed: 03 October 2025)

– ClimateFocus — First Half 2025 Review: https://climatefocus.com/wp-content/uploads/2025/07/First-Half-2025-VCM-Review-and-Outlook.pdf (Accessed: 03 October 2025)

Media & Public Narrative

– The Guardian — coverage on market valuation and critique: https://www.theguardian.com/environment/article/2024/may/31/market-value-of-carbon-offsets-drops-61-aoe (Accessed: 03 October 2025)

– Reuters — ICVCM and standard-setter coverage: https://www.reuters.com/sustainability/climate-energy/carbon-credit-standards-approval-extended-98-market-2024-05-02/ (Accessed: 03 October 2025)

Watchlist

– ICVCM — recent approvals & updates: https://icvcm.org/integrity-council-approves-six-carbon-dioxide-removal-methodologies/ (Accessed: 03 October 2025)

– Verra — ICVCM approvals and VM0047 page: https://verra.org/icvcm-approves-verras-afforestation-reforestation-and-revegetation-methodology/ (Accessed: 03 October 2025)

– Core Markets — monthly environmental markets reports: https://coremarkets.co/insights/ (Accessed: 03 October 2025)

EUDR: Regulasi Deforestasi Uni Eropa dan Dampaknya bagi Indonesia

Pendahuluan

Di tahun 2023, Uni Eropa resmi mengesahkan European Union Deforestation Regulation (EUDR), sebuah aturan yang akan mengubah cara perdagangan global, termasuk ekspor dari Indonesia. Aturan ini mewajibkan bahwa produk yang masuk pasar Eropa harus terbukti bebas dari deforestasi.

Bagi Indonesia—sebagai salah satu pemasok utama sawit, karet, kopi, dan kakao—EUDR bisa jadi peluang emas atau tantangan besar, tergantung bagaimana kita menyiapkan diri.

Artikel ini akan membahas secara lengkap:

  • Apa itu EUDR?
  • Mengapa penting untuk Indonesia?
  • Hubungan EUDR dengan data spasial dan citra satelit.
  • Tantangan bagi petani, perusahaan, dan pemerintah.
  • Peluang yang bisa dimanfaatkan.
  • Contoh kasus sektor perkebunan di Indonesia.

Read more

Merekonstruksi Data Spasial: Dari Map Tile ke GeoTIFF

Home » Archives for MYW (Admin)

Di dunia GIS, data spasial sering disajikan dalam bentuk tile peta. Tile ini biasanya berupa gambar (PNG/JPEG) dengan ukuran standar (misalnya 256×256 atau 512×512 piksel) yang bisa dipanggil melalui WMS/WMTS request. Tile mudah ditampilkan di webmap, tapi bagaimana kalau kita ingin mengubah kembali kumpulan tile tersebut menjadi satu GeoTIFF?

Apa itu Map Tile?

Map tile adalah potongan kecil dari peta besar, disajikan sesuai level zoom dan posisi. Misalnya, ketika membuka peta di browser, sebenarnya kita sedang melihat puluhan tile yang ditumpuk rapi.

Kenapa Perlu Reverse Engineering?

  • Untuk analisis lebih lanjut di software GIS (QGIS, ArcGIS).
  • Untuk menggabungkan banyak tile jadi satu dataset besar.
  • Untuk melakukan konversi ke format lain seperti SHP, GeoJSON, atau PostGIS.
  • Tidak bisa mendapatkan data karena datanya tidak dibuat open untuk publik

Garis Besar Proses Konversi Tile ke GeoTIFF

1. Mendapatkan Tile

Tile bisa diperoleh dengan:

  • Mengunduh via WMS/WMTS request (misalnya GetMap pada server).
  • Menyimpan PNG/JPEG tile yang dilengkapi dengan file world file (.wld).

Read more

Download Shp Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) Indonesia

Home » Archives for MYW (Admin)

Apa Itu WUP dan Mengapa Penting?

WUP adalah singkatan dari Wilayah Usaha Pertambangan, yang merupakan kawasan tertentu yang memiliki potensi mineral atau batubara dan ditetapkan pemerintah untuk dilakukan kegiatan usaha pertambangan. Penetapan WUP menjadi dasar utama dalam pemberian izin usaha pertambangan (IUP) kepada pelaku usaha. Legalitas dan hak pengelolaan lahan hanya dapat diperoleh jika usaha pertambangan sudah mendapatkan persetujuan atau izin di wilayah WUP.

Jenis Wilayah Usaha Pertambangan (WUP)

1. IPR (Izin Pertambangan Rakyat)

  • Definisi: Izin yang diberikan kepada penduduk setempat, kelompok masyarakat, atau koperasi untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah pertambangan rakyat dengan luas dan investasi terbatas.
  • Luas Maksimal: 1 ha untuk perseorangan, 5 ha untuk kelompok masyarakat, 10 ha untuk koperasi.
  • Jangka Waktu: Maksimal 10 tahun, dapat diperpanjang dua kali masing-masing 5 tahun.
  • Ciri: Khusus aktivitas rakyat setempat dengan skala kecil serta persyaratan lingkungan lebih sederhana dibandingkan jenis izin lain.

2. IUP (Izin Usaha Pertambangan)

  • Definisi: Izin untuk badan usaha, koperasi, dan perseorangan yang melakukan kegiatan pertambangan mineral atau batu bara, mulai dari eksplorasi hingga produksi dan pasca-tambang.
  • Tahapan: Ada dua: IUP Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi.
  • Syarat: Melalui permohonan dengan dokumen teknis dan lingkungan yang memadai.

Read more

GeoTIFF: Format File Penting untuk Data Raster Geospasial

Home » Archives for MYW (Admin)

Pengenalan

GeoTIFF telah menjadi format yang unggul untuk siapa saja yang bekerja dengan data raster geospatial, berkat dari kehandalan dalam menyimpan metadata yang kaya disamping hanya menyediakan data raster. Dari citra satelit hingga Digital Elevation Model (DEMs), geotiff menawarkan kelincahan dan akurasi yang dibutuhkan baik itu dalam disiplin monitor lingkungan, perencanaan perkotaan, dan kartografi. Artikle ini akan menggali mengenai asal usul GeoTIFF, keunggulannya, bagaimana geotiff menyimpan data spasial, dan bagaimana cara memeriksa metadata menggunakan Python.

Sejarah GeoTIFF

Pengembangan GeoTIFF awalnya dimulai diawal tahun 1990-an. Sebelum itu, belum ada suatu cara standar untuk menyimpan data raster yang didalamnya termuat informasi geospatial. NASA’s Jet Propulsion Laboratory (JPL) dan kolaborator lainnya memimpin pengembangan dari geotiff untuk mengatasi kebutuhan ini.

  • 1995: versi resmi spesifikasi GeoTIFF pertama diluncurkan. Geotiff ini meningkatkan kemampuan standar TIFF untuk mengakomodasi kebutuhan metadata geospatial, seperti sistem referensi koordinat dan geotransformasi matriks, memungkinkan penempatan akurat koordinat geografis
  • 1990s-2000: GeoTIFF mengalami adopsi yang cepat disepanjang industri, umumnya pada GIS dan remote sensing, karena kehandalannya dengan software seperti ArcGIS, Erdas Imagine, dan software open-source lainnya seperti AGIS dan GDAL.
  • 2019: Open Geospatial Consortium (OGC) mengakui GeoTIFF sebagai sebuah standar resmi, kemudian memposisikannya dalam ekosistem data geospatial. Langkah ini mendorong adopsi dan peningkatan terus menerus untuk GeoTIFF.

Sejarah dari awal pengembangan GeoTIFF dan dukungan yang luas menyebabkan menjadi format pilihan untuk data raster geospatial sampai hari ini.

Keuntungan geotiff

  1. Akurasi tinggi: memungkinkan data geolokasi yang akurat
  2. Mandiri: file GeoTIFF menyimpan data dan metadata dalam satu file, menyederhanakan pertukaran dan penggunaan data
  3. Kompatibilitas luas: didukung oleh kebanyakan software GIS dan remote sensing

Bagaiamana GeoTIFF menyimpan data geospatial

GeoTIFF file melampaui penyimpanan data pixel dengan juga menanamkan metadata spasial. Berikut merupakan bagaiamana cara informasi geospasial ditanamkan:

  • Sistem Referensi Koordinat: GeoTIFF menyertakan metadata mengenai proyeksi peta dan sistem koordinat. Ini memungkinkan sebuah gambar untuk dapat secara akurat ditempatkan pada suatu permukaan bumi, baik itu menggunakan UTM, WGS84, atau proyeksi lainya
  • Matrix Geo-Transformasi: Sebuah matrix transformasi mentranlasi suatu lokasi pixel kedalam koordinat geografis. Matrix ini berisi:
    • Awal (pojok kiri atas): menentukan lokasi geografis dari suatu pixel yang berada pada ujung atas kiri pixel
    • Ukuran pixel: menentukan ukuran spasial dengan mengindikasi jarak sebenarnya dari suatu permukaan bumi yang direpresentasikan dari suatu pixel
    • Informasi rotasi: jika suatu image ‘ditarik’ atau dirotasi, matriks akan menghitung ini untuk dilakukan transformasi
  • Tag georeference: TIFF format memungkinkan untuk sebuah tag, dan GeoTIFF menggunakan tag spesifik untuk menyimpan data geospasial:
    • Model Tie Point Tag: menautkan spesifik lokasi pixel dengan koordinat geografis
    • Model Pixel Scale Tag: mendefinisikan ukuran untuk setiap pixel dalam hal unit real-word
    • Model Transformation Tag: menyediakan transformasi tambahan jika dibutuhkan

Dengan menyimpan informasi berikut dalam suatu file, file geotiff mempertahankan konteks spasial dan memungkinkan analisis spasial yang akurat

Bagaimana cara memeriksa metadata GeoTIFF dengan Python

Python menawarkan library yang kuat, seperti GDAL dan Rasterio. Untuk memeriksa dan bekerja dengan file GeoTIFF. Berikut merupakan cara bagaimana memeriksa metadata GeoTIFF dengan menggunakan library tersebut:

Menggunakan GDAL:

https://github.com/donjoe1996/geosai.my.id/blob/main/(241011_geosai)check_geotiff_metadata.ipynb

Kesimpulan

GeoTIFF merupakan sebuah format handal yang memungkinkan data spasial akurat dan kompatibel untuk kebanyakan software GIS. Dengan memuat metadata dan informasi koordinat, geotiff menyediakan kemampuan yang memadai dan standarisasi untuk menangani citra spasial. library Python seperti GDAL dapat memungkinkan untuk akses data GeoTIFF dan mengakses metadatanya menjadi mudah, memudahkan alur pengerjaan dalam hal monitoring lingkungan, remote sensing, dan perencanaan perkotaan

Blender GIS 101

Home » Archives for MYW (Admin)

Konteks

Artikel ini merupakan tutorial pengenalan mengenai Blender GIS. Pada artikel ini saya akan membahas sedikit mengenai software ini dan bagaimana software mengangani data spasial. Artikel ini tidak akan terlalu panjang dan mendalam membahas tentang Blender GIS.

Sekilas tentang Blender GIS

Blender GIS merupakan sebuah add-on untuk Software Blender, sebuah software popular open-source 3D. Add-on menjembatani kekosongan antara GIS dan 3D modeling, memungkinkan user untuk import, memanipulasi, dan memvisualisasikan data geospatial dengan environment 3D Blender. Software ini memungkinkan integrasi nyata data geografis kedalam scene 3D, sehingga membuatnya merupakan suatu alat untuk urban planners, arsitek, game developers, dan siapa saja yang bekerja dengan menggunakan data geografis yang akurat.

Read more

Membuat Topographic Wetness Index (TWI) Menggunakan SAGA GIS

Home » Archives for MYW (Admin)

Pengenalan

Topographic Wetness Index (TWI) merupakan sebuah attribute terrain yang dapat mengkuantifikasi pengaruh topography pada process hydrologi pada suatu watershed. Tutorial ini akan memandu anda dalam proses untuk membuat TWI menggunakan System for Automated Geoscientific Analyses (SAGA) GIS.

Langkah 1: Download dan install SAGA GIS

Pertama-tama, silahkan mendownload dan menginstall SAGA GIS. Merupakan sebuah software gratis dan open source yang berarti bahwa source code dapat dimanipulasi untuk dapat menyesuaikan kebutuhan pengguna. Anda dapat mendownloadnya dari official site SAGA GIS.

Read more

Konversi GeoTIFF ke Numpy Array

Home » Archives for MYW (Admin)
MODIS imagery dalam format GeoTIFF

Klasifikasi image bertujuan untuk mengkelaskan nilai masing-masing pixel suatu image menjadi suatu kelas diskrit tertentu. Image dapat dikelaskan menjadi dua kelas (binary classification) ataupun lebih. Contoh dalam binary classification adalah mengkelaskan image menjadi kelas badan air atau non badan air.

Klasifikasi image dapat dilakukan dengan menggunakan software pengolah image/GIS seperti ENVI, ArcGIS, QGIS, maupun Google Earth Engine. Software tersebut biasanya sudah memiliki classifier/model untuk kita dapat melakukan klasifikasi.

Lalu bagaimana jika kita ingin membuat model classifer kita sendiri yang kemudian akan kita gunakan untuk melakukan klasifikasi. Banyaknya library open source machine learning memungkinkan hal ini dapat dilakukan saat ini seperti contoh library scikit-learn.

Read more

[Baru]Download Data Batas Desa per Kabupaten/Kota Seluruh Indonesia Edisi September 2023

Home » Archives for MYW (Admin)

Kali ini saya akan membagikan data shp batas desa update tahun 2023. Shp ini dapat juga teman-teman download dari Inageoportal dalam format .gdb. Data ini dapat digunakan baik untuk project kuliah maupun pekerjaan.

Silahkan untuk mendownload melalui tautan berikut:

[Download Shp Batas Desa, Kecamatan, Kabupaten/Kota, dan Propinsi Tahun 2020]

[Baca juga: Download shp kabupaten/kota Indonesia]

Read more

Membuat Web Map dengan Mudah

Home » Archives for MYW (Admin)

Untuk dapat menyajikan hasil analisa GIS, ada beberapa pilihan yang dapat dilakukan seperti membuat peta cetak maupun webmap. Terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari kedua output tersebut.

Menyajikan data spasial dengan menggunakan web map memiliki banyak keunggulan diantaranya mudah untuk dibagikan ke orang lain via smartphone. Akan tetapi untuk dapat membuat webmap membutuhkan proses yang lebih panjang dari membuat peta dan sering kali juga harus membuat codingnya.

[Baca juga : Membuat Landcover dengan Google Earth Engine]
[Baca juga: Sumber data Geoportal]

Akhir-akhir ini di LinkedIn, saya sering melihat beberapa posting mengenai Felt dan saya penasaran untuk mencobanya. Felt adalah suatu platform webapp yang dapat digunakan untuk membuat, mengedit, dan membagikan webmap.

Untuk dapat menggunakan Felt ini juga sangat mudah dan aplikasinya sangat intuitif. Adanya pilihan untuk upload data spasial dan styling cartography yang mudah menjadikan Felt ini aplikasi yang menarik untuk dicoba.

Kelebihan Felt

Read more

Tutorial Google Earth Engine Dasar – Masking

Home » Archives for MYW (Admin)

Pada tulisan kali ini saya akan membahas tutorial basic Google Earth Engine yaitu mengenai masking. Tujuan dari tutorial ini adalah untuk mendapatkan area pada suatu citra yang diidentifikasi sebagai area perairan dari hasil perhitungan NDVI. Beberapa terminologi yang harus kita pahami terlebih dahulu adalah sebagai berikut:

[Baca juga : Membuat Landcover dengan Google Earth Engine]
[Baca juga: Sumber data Geoportal]

  • Thresholding: dalam GEE thresholding merupakan suatu process konversi sebuah image dari nilai kontinyu menjadi image dengan rentang nilai binary, dimana tiap-tiap pixel akan ditentukan menjadi nilai 0 atau 1. Ini dapat dilakukan dengan membandingkan tiap-tiap nilai pixel ke suatu nilai threshold dan menggunakan logical operators untuk membantu kita untuk mempartisi sebuah image kedalam kategori nilai.
  • Logical operators: dalam GEE ini digunakan untuk mengkombinasikan beberapa boolean expressions atau nilai dan mengembalikan sebuah output nilai boolean. Operator ini dapat digunakan untuk mask image, membuat klasifikasi peta, dan melakukan operasi kondisional lainnnya.
  • Masking: dalam GEE masking merupakan suatu process identifikasi dan membuang pixel dari sebuah image yang bukan merupakan objek fokus kita. Ini biasanya dilakukan dengan beberapa alasan, seperti untuk menghilangkan awan, bayangan awan, air, ataupun objek yang tidak dikehendaki.

Seperti kita ketahui bahwa nilai NDVI memiliki rentang dari -1 hingga 1, dimana umumnya nilai NDVI dibawah 0 merupakan daerah perairan dan nilai diatas 0.5 merupakan vegetasi. Nilai diantara 0 dan 0.5 biasanya merupakan daerah perkotaan/urban atau bisa jadi juga merupakan daerah dengan vegetasi dengan kerapatan rendah.

NDV
Nilai NDVI < 0 merupakan perairan (merah), NDVI > 0.5 daerah memiliki vegetasi (hijau), dan daerah dengan warna putih merupakan daerah urban.

Read more